Thursday, November 24, 2016

Telnet dan SSH | Keamanan Jaringan

Dasar Teori : 

1.     Telnet

Telnet kepanjangan dari Telecommunications network protocol. Telnet adalah salah satu dari aplikasi internet yang paling tua. Telnet memungkinkan kita untuk menghubungkan “terminal” kita dengan host remote yang berada di luar jaringan. Pada masa ARPANET sebelum workstation grafis atau personal komputer ditemukan, setiap orang menggunakan terminal yang terhubung dengan mainframe atau minicomputer melalui koneksi serial. Setiap terminal memiliki keyboard sebagai masukan dan monitor untuk keluaran, tanpa memiliki CPU sendiri, semua proses dijalankan di mainframe atau minicomputer.


Pada saat sekarang terminal riil seperti di atas sangat jarang, hanya ada terutama sebagai terminal emulator seperti hyperterminal pada windows (hyperterminal windows digunakan untuk mengkonfigurasi router/switch cisco). Telnet biasanya digunakan untuk “remote login” dari PC ke PC lain dalan jaringan. Remote login semacam in memungkinkan anda untuk menggunakan aplikasi yang berada dalam sistem remote Remote login semacam ini hanya menyediakan koneksi text only, biasanya dalam bentu command line prompt, seakan-akan anda duduk di terminal yang terhubung pada mesin remote. 

Telnet adalah aplikasi client/server. Client mengambil karakter yang dimasukkan dari keyboard, mengirimkannya ke server dan mencetak output yang dikirim oleh server. Server melakukan lebih banyak tugas, melewatkan karakter input dari client, menginterpretasikannya sebagai perintah, membaca output dan mengirim balik ke client untuk dicetak ke layar.

2. Secure Shell (SSH)

Secure Shell (ssh) adalah suatu protokol yang memfasilitasi sistem komunikasi yang aman diantara dua sistem yang menggunakan arsitektur client/server, serta memungkinkan seorang user untuk login ke server secara remote. Berbeda dengan telnet dan ftp yang menggunakan plain text, SSH meng-enkripsi data selama proses komunikasi sehingga menyulitkan penyusup/intruder yang mencoba mendapatkan password yang tidak dienkripsi. Fungsi utama aplikasi ini adalah untuk mengakses mesin secara remote Bentuk akses remote yang bisa diperoleh adalah akses pada mode teks maupun mode grafis/X apabila konfigurasinya mengijinkan.

SSH dirancang untuk menggantikan service-service di sistem unix/linux yang menggunakan sistem plain-textseperti telnet, ftp, rlogin, rsh, rcp, dll). Untuk menggantikan fungsi ftp dapat digunakan sftp (secure ftp), sedangkan untuk menggantikan rcp (remote copy) dapat digunakan scp (secure copy). Dengan SSH semua percakapan antara server dan klien di-enkripsi. Artinya, apabila percakapa tersebut disadap, penyadap tidak mungkin memahami isinya. Bayangkan seandainya Anda sedang melakukan maintenance server dari jauh, tentunya dengan account yang punya hak khusus, tanpa setahu Anda, account dan password tersebut disadap orang lain kemudian server Anda dirusak setelahnya.

Implementasi SSH yang banyak dipakai saa ini adalah OpenSSH, aplikasi ini telah dimasukkan kedalam berbagai macam distribusi linux Redhat Linux versi 9 sudah menyediakan program tersebut dalam format RPM.

Fitur-fitur SSH
Protokol SSH menyediakan layanan sbb. :

  • Pada saat awal terjadinya koneksi, client melakukan pengecekan apakah host yang dihubungi sudah terdaftar pada client atau tidak. 
  • Client mengirimkan proses autentifikasi ke server menggunakan teknik enkrisp 128 bit. 
  • Semua data yang dikirimkan dan diterima menggunakan teknik enkripsi 128 bit sehingga sangat sulit dibaca tanpa mengetahui kode enkripsinya. 
  • Client dapat memforward aplikasi Xwindows / X11 ke server, layanan ini dibuat.


TUGAS PENDAHULUAN

1. Apa kegunaan utama Telnet ?
kegunaan utama dari telnet adalah mengakses komputer (host/server) dari jauh/Remote login. Telnet adalah program yang memungkinkan komputer kita menjadi terminal dari komputer lain di INTERNET. Telnet memungkinkan kita untuk masuk (log in) sebagai pemakai komputer jarak jauh dan menjalankan program komputer layanan yang ada dikomputer tersebut.

2. Jelaskan perbedaan antara telnet dan SSH!
Telnet (Telecommunication network) adalah sebuah protokol jaringan yang digunakan pada Internet atau Local Area Network untuk menyediakan fasilitas komunikasi berbasis teks interaksi dua arah yang menggunakan koneksi virtual terminal. Telnet merupakan sebuah aplikasi untuk mengakses / meremote sebuah mesin, standar port telnet adalah 23. 
SSH (secure shell) sama halnya dengan telnet, digunakan untuk memasuki mesin jaringan, namun SSH mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya adalah dapat digunakan untuk mengkopi file secara terenkrip. Hal tersebut merupakan kelebihan dari ssh, sebelum paket ditransmisikan maka paket akan dienkrip terlebih dahulu. Proses itupun dilakukan oleh kedua pihak, klien dan server.

3. Jelaskan cara Installasi dan Konfigurasi Telnet

  • Masuk sebagai user root
  • Install telnetd dengan perintah apt-get install telnetd
  • Konfigurasi telnet dengan membukan file /etc/inetd.conf

  • Kita dapat menambahkan tanda pagar # Untuk mendisable telnet, dan jika anda ingin mengenablekan telnet hilangkan tanda pagar # di belakan tulisan telnet seperti pada gambar di atas,  kemudian CTRL+X kemudian ketik y dan kemudian tekan ENTER untuk menyimpan konfigurasi tersebut.
  • Setelah anda melakukan perubahan konfigurasi telnet, anda di wajibkan untuk merestart service telnet dengan perintah  “/etc/init.d/inetd restart” atau “/etc/init.d/openbsd-inetd restart” 
  • Pengujian dengan PuTTY
Pada bagian Host name (or IP address) isi dengan ip server telnet atau PC yang sudah terinstall telnet dalam hal ini IP addressnya adalah 192.168.89.128 , Kemudian di bagian Connection Type pilih Telnet otomatis colom Port akan terisi, kemudian tekan tombol open di bagian bawah. Kemudian akan membuka seperti gambar dibawah. Masukkan password user kamal.
  • Pengujian dengan CMD
Jika sukses maka muncul dan membuka user kamal, tinggal memasukkan password dari user kamal. Mirip waktu mencoba dengan PuTTY.

4. Jelaskan cara installasi dan konfigrasi ssh
  • Masuk sebagai user root
  • Langkah berikutnya kita mulai menginstall telnet dengan menjalankan perintah “apt-get install ssh” di terminal.

  • Pengujian dengan PuTTY

  • Pengujian dengan WinSCP
Apabila sukses maka akan bisa konek dengan user kamal seperti gambar dibawah
  • Konfigurasi 

Setelah aplikasi terinstall, layanan SSH Server sudah langsung bisa kita gunakan melalui port default 22. Jika ingin mengkonfigurasi SSH Server tersebut, edit file sshd_config yang merupakan file konfigurasi utama pada SSH Server. Dalam file tersebut, kita bisa merubah settingan default yang ada. Misalnya merubah port default ataupun menambah tampilan banner ssh agar menjadi lebih menarik.
1. Merubah port default ssh
Edit file sshd_config berikut, kemudian cari dan rubah satu baris konfigurasi skrip di bawah ini. 
2. Lalu ubah portnya menjadi port 354
3. Restart paket SSH Servernya.

4. Pengujian SSH Server menggunakan PuTTY melalui port 354



Daftar Pertanyaan
  • Berikan kesimpulan praktikum yang Anda lakukan!

Jawab :
Didalam percobaan ini, saya dapat menyimpulkan bahwa ssh lebih aman dibandingkan dengan telnet. SSH sudah dilengkapi dengan enkripsi sedangkan telnet tidak menggunakan enkripsi.
  •  Jelaskan perbedaan rlogin, rexec, rsh, rcp, ftp, telnet dengan ssh, sftp!

Jawab :
Telnet :
-          Kurang aman
-          Mengirimkan data dalam teks biasa
-          Tidak menggunakan otentikasi apapun
-          Menggunakan bandwith lebih kecil
-          Sudah mulai tidak digunkan lagi
-          telnet biasanya menggunakan port 23

SSH :
-          Lebih aman
-          Mengenkripsi data
-          Menggunakan kunci publik untuk otentikasi
-          Menggunakan bandwith sedikit lebih besar
-          Banyak digunakan karena lebih aman
-          Mengunakan client-server model
-          Mendukung forwarding dan tunneling TCP
-          SSH biasanya menggunakan port 22

Prinsip kerja SSH :
-          Untuk login ke shell pada remote host ( menggantikan Telnet dan rlogin )
-          Untuk mengeksekusi satu perintah pada remote host ( menggantikan rsh )
-          Untuk menyalin file dari server lokal ke remote host. Lihat SCP sebagai alternatif untuk rcp
-          Dalam kombinasi dengan SFTP, sebagai alternatif yang aman untuk FTP transfer file
-          Dalam kombinasi dengan rsync untuk mem-backup, menyalin dan me-mirror file secara efisien dan aman
-          Untuk port forwarding dan tunneling port
-          Untuk digunakan sebagai VPN yang terenkripsi secara penuh


Read More

Tuesday, November 22, 2016

Routing | Keamanan Jaringan

Dasar Teori

Routing adalah proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya.

Konsep Dasar Routing
Bahwa dalam jaringan WAN kita sering mengenal yang namanya TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol) sebagai alamat sehingga pengiriman paket data dapat sampai ke alamat yang dituju (host tujuan). TCP/IP membagi tugas masing-masingmulai dari penerimaan paket data sampai pengiriman paket data dalam sistem sehingga jika terjadi permasalahan dalam pengiriman paket data dapat dipecahkan dengan baik. Berdasarkan pengiriman paket data routing dibedakan menjadi routing lansung dan routing tidak langsung.


  • Routing Langsung merupakan sebuah pengalamatan secara langsung menuju alamat tujuan tanpa melalui host lain. Contoh: sebuah komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirimkan data ke komputer dengan alamat 192.168.1.3

  • Routing Tidak Langsung merupakan sebuah pengalamatan yang harus melalui alamat host lain sebelum menuju alamat hort tujuan. (contoh: komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirim data ke komputer dengan alamat 192.1681.3, akan tetapi sebelum menuju ke komputer dengan alamat 192.168.1.3, data dikirim terlebih dahulu melalui host dengan alamat 192.168.1.5 kemudian dilanjutkan ke alamat host tujuan.


Jenis Konfigurasi Routing

  • Minimal Routing merupakan proses routing sederhana dan biasanya hanya pemakaian lokal saja.
  • Static Routing, dibangun pada jaringan yang memiliki banyak gateway. jenis ini hanya memungkinkan untuk jaringan kecil dan stabil.
  • Dinamic Routing, biasanya digunakan pada jaringan yang memiliki lebih dari satu rute. Dinamic routing memerlukan routing protocol untuk membuat tabel routing yang dapat memakan resource komputer.



PERCOBAAN MENGHUBUNGKAN 6 JARINGAN YANG BERBEDA

Persiapan

  • 3 Router 2911
  • 3 Switch 2950-24
  • 3 PC-PT
  • Ip Address : 192.168.1.0/24, 192.168.2.0/24 ,192.168.3.0/24, 192.168.4.0/24, 192.168.5.0/24, 192.168.6.0/24



Topologi :



KONFIGURASI

Berikut konfigurasi untuk setiap router.
Router 1 :
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface GigabitEthernet0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface GigabitEthernet0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.4.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface GigabitEthernet0/2
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#

Router 2 :
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface GigabitEthernet0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface GigabitEthernet0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.5.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface GigabitEthernet0/2
Router(config-if)#ip address 192.168.1.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Router 3 :
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface GigabitEthernet0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.6.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface GigabitEthernet0/1
Router(config-if)#
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface GigabitEthernet0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.4.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface GigabitEthernet0/2
Router(config-if)#ip address 192.168.5.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown

IP Route Router 1 :
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#ip route 192.168.6.0 255.255.255.0 192.168.4.1
Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.1.2
Router(config)#

IP Route Router 2 :
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.1.1
Router(config)#ip route 192.168.6.0 255.255.255.0 192.168.5.2
Router(config)#

IP Route Router 3 :
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.4.2
Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.5.1

Router(config)#

MELAKUKAN PERCOBAAN PING DARI PC 1 KE PC 2.

  • Proses pertama kali dijalankan yakni ARP, karena device tidak saling kenal. Sehingga paket ICMP ditunda / ditahan terlebih dahulu.
Proses ARP ini bertujuan untuk mencari MAC address dari IP tujuan. Pada tahap ini, ARP dibentuk. Karena IP address tujuan berada di luar network, maka tujuannya diubah ke IP Gateway.
  • Proses ARP masuk ke switch. Dilakukan pengecekan untuk MAC address dari sumber di tabel. Jika tidak ada maka dimasukkan ke tabel. Kemudian dicek apakah MAC tujuan ada di tabel, jika tidak ada maka dilakukan broadcast MAC Address.
  • Masuk ke router, dilakukan pengecekan apakah IP address sama, jika sama maka router mengirimkan MAC Addressnya ke switch.
  • Masuk ke switch, MAC Address dari router dimasukkan ke dalam tabel.
  • Masuk ke PC1, paket ICMP yang ditunda mulai dikirimkan.
  • ICMP masuk ke switch, mengambil MAC address tujuan ditabel. Kemudian paket ICMP dikirim ke tujuannya, yakni router.
  • Masuk ke router. Karena IP tujuannya berada di network yang berbeda, sedangkan MAC address yang dikenali adalah MAC router. Sehingga router melakukan request ARP dan paket ICMP dibuang. Hal ini menimbulkan request time out. 
  • ARP masuk ke next hop dari IP tujuan, yakni router 3. Dicek apakah MAC address nya sama, jika sama maka MAC address dikirimkan ke router 2.
  • Masuk ke Router 2, MAC address dari Router 3 disimpan ke tabel.
  • Ulangi lagi pengiriman paket dari PC1 ke PC2, karena paket ICMP sudah dimusnahkan.
  • Mengulangi proses 6-7, pada Router 2 mencari next hop untuk network tujuan. Pada hal ini, next hopnya adalah router 3. Kemudian dicari MAC Address di tabel. Setelah itu paket dikirim ke Router 3.

  • Router 3 menerima paket kemudian dicek apakah IP Address tujuan ada di tabel CEF router. Jika ada, maka pengiriman dilanjutkan. Yakni ke switch.
  • Di switch, MAC Address tidak ditemukan, maka dilakukan broadcast untuk mencari MAC Address. Jika sudah ditemukan, maka paket dikirim ke MAC Address tujuan.
  • PC 2 menerima packet ICMP. Paket berhasil dikirim. Kemudian proses ICMP mengirimkan Echo replay sebagai tanda bahwa pesan telah diterima.
  • Paket diterima switch dan dikirimkan ke MAC address tujuannya, yakni Router 3.
  • Paket diterima oleh Router 3. Kemudian paket dikirim ke network tujuan dengan mencari next hop nya di CEF tabel. Next hopnya adalah Router 2.
  • Paket diterima oleh Router 3. Kemudian paket dikirim ke IP tujuan dengan mencari next hop nya di CEF tabel. Next hopnya adalah Switch1.
  • Paket diterima oleh switch, switch mencari MAC address dari IP tujuan di tabel. Kemudian dikirimkan ke MAC Address tujuan, yakni PC1.
  • Paket sampai ke PC 1. ICMP berhasil menerima replay dari PC 2. 



Read More

Wednesday, November 2, 2016

SIMULASI JARINGAN MENGGUNAKAN PACKET TRACER ( SWITCH DAN HUB ) DAN REVIEW TCP/IP DAN OSI LAYER

MODEL OSI DAN TCP/IP

OSI

TCP/IP
Application

Application
Presentation

Session

Transport

Transport
Network

Internetwork
Data Link

Net Access
Physic


A.   OSI (Open System Interconnection)
OSI adalah model konseptual yang terdiri dari 7 layer . Layer dari OSI antara lain Application, Presentation, Session, Transport, Network, Data Link dan Physic.
1.      Application, layer tempat aplikasi berada. Pada layer ini terjadi pemrosesan data, kemudian data diberi header aplikasi.
2.      Presentation, data pada layer aplikasi diberi format seperti mp4, mp3, jpg, png dan lain-lain.
3.      Session, terjadi penjadwalan tiap aplikasi dan memiliki proses id setiap aplikasinya.
4.      Transport, terdapat 2 protokol pengiriman. Yang pertama TCP, yakni protokol pengiriman yang pasti sampai ke tujuannya, yang kedua UDP, yakni protokol pengiriman yang asal atau tidak ada validasi apakah data sampai tujuan atau tidak. Pada layer ini, untuk protokol TCP data diubah menjadi segment segment. Sedangkan protokol UDP, data diubah menjadi diagram.
5.      Network, segment diubah menjadi paket dan ditambah header network yang berisi IP logical address. Pada layer ini juga terdapat routing yang berfungsi untuk mencari jalur terdekat atau jalur terbaik.
6.      Data Link, pada layer ini, paket diubah menjadi frame kemudian ditambah header dan triler. Pada header terdapat source Physical Address dan destinationnya. Layer ini bertugas mengorganisasi bit stream, kapan dimulai dan kapan berhenti.
7.      Physical, frame diubah menjadi bitstream kemudian disalurkan melalui beberapa media, yakni listrik, udara dan cahaya.
Berikut Model pengiriman OSI:
Application


Data
AH
Presentation


Data+AH
PH
Session


Data+AH+PH
SH
Transport


Data+AH+PH+SH
TH
Network


Data+AH+PH+SH+TH
NH
Data Link

DT
Data+AH+PH+SH+TH+NH
DH
Physical

Bits


B.   TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol)
TCP/IP merupakan sebuah standart jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaingan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja.
1.        Application, merupakan layer paling atas pada TCP/IP yang berfungsi untuk menyediakan layanan jaringan data kepada aplikasi TCP/IP
2.        Transport, berfungsi untuk membuat komunikasi bersifat sesi yaitu connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless. Protokol yang berada di dalam laisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Diagram Protocol (UDP).
3.        Internetwork, berfungsi untuk memilih route pengiriman data (routing) dan konversi paket-paket jaringan data menjadi paket-paket IP atau sebagai pengalamatan fisik. Protokol yang bekerja di dalam lapisan ini adalah IP (Internet Protocol), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).
4.        Net Access, merupakan sebuah user interface yang digunakan untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang telah digunakan.

Berikut Model pengiriman OSI:
Application

Data
AH
Transport

Data+AH
TH
Internet

Data+AH+TH
NH
Network Access

Bits

Adapun fungsi dari TCP/IP itu sendiri adalah :
·           Umumnya TCP/IP digunakan untuk melakukan pengiriman file atau data yang berada di dalam satu jaringan.
·           TCP/IP juga sering dimanfaatkan untuk keperluan “Remote Login”
·           Komputer mail
·           Telnet , dll




Selain itu proses pengiriman data dapat dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu :
1.        Unicast à One To One
Satu server dapat mengirim data kepada satu client.
2.        Multicast à One to Many (Group)
Satu server dapat mengirim data kepada semua client yang berada di dalam satu group atau kelompok tetentu.
3.        Broadcast à One to All (Semua)
Satu server dapat mengirim data ke semua client yang terhubung di dalam satu jaringan dengan server tersebut.





PACKET TRACER MENGGUNAKAN SWITCH

Dilakukan pengiriman paket dari PC2 ke PC 1

Event 1:

In
Out
Layer 3

ICMP:
1.      Proses Ping dimulai.
2.      Membuat pesan ICMP Request.
3.      Perangkat mengatur TTL dalam header paket.

Layer 2

ICMP:
1.     Alamat IP next-hop tidak ada dalam tabel ARP. Proses ARP mengirim permintaan ARP untuk alamat IP.
ARP:
1.      Proses ARP membuat permintaan untuk alamat IP target.
2.      Perangkat mengenkapsulasi PDU menjadi frame Ethernet.
Layer 1

ARP:
1.      FastEthernet mengirim frame


Event 2:

In
Out
Layer 2
ARP:
1.     Mencari MAC address didalam MAC table Switch
2.     Mac Source ditemukan dalam tabel Switch
ARP:
1.     Switch mengirim frame ke semua port
Layer 1
1.     Fastethernet Switch menerima frame
1.     Fastethernet Switch mengirim frame




Event 3:


In
Out
Layer 2
ARP:
1.      Tujuan alamat MAC dari frame sesuai alamat sumber MAC, alamat broadcast, atau alamat multicast.
2.      Frame adalah frame dari ARP. 
3.      Alamat IP tujuan dari ARP permintaan ini tidak sesuai dengan alamat IP (PC0).
4.      Alamat IP tujuan dari ARP permintaan ini sesuai dengan alamat IP (PC1).
5.      Proses ARP menghapus frame.
ARP:
1.      Proses ARP menjawab permintaan dengan menerima MAC address. (PC1)
2.      perangkat melakukan proses enkapsulasi PDU menjadi Ethernet frame. (PC1)
Layer 1
1.     Fastethernet menerima frame
1.     FastEthernet mengirim frame


Event 4:

In
Out
Layer 2
ARP:
1.     MAC address ditemukan didalam MAC table Switch
ARP:
1.     Switch memilih port tujuan
Layer 1
1.     Fastethernet Switch menerima frame
1.     Fastethernet Switch mengirim frame



Event 5:


In
Out
Layer 2
ARP:
1.     MAC address didalam frame dicocokkan dengan MAC address penerima, jika tidak cocok maka frame dihancurkan
2.     Jika cocok maka dilakukan update pada ARP table dengan informasi yang diterima.
3.     Proses ARP selesai dan melanjutkan proses ICMP yang ditunda.

ICMP:
1.     Melanjutkan proses ICMP yang ditunda
2.     Mengenkapsulasi PDU ke frame Ethernet
Layer 1
ARP:
1.     Fastethernet PC2 menerima frame
ICMP:
1.     Fastethernet PC2 mengirim frame



Event 6:

In
Out
Layer 2
1.     MAC Address dari frame ditemukan pada tabel switch.

1.     Port telah ditentukan, Switch mengirim frame ke port
Layer 1
1.     Fastethernet menerima frame
2.     FastEthernet mengirim frame





Event 7:


In
Out
Layer 3
1.     Mencocokkan IP address tujuan yang ada didalam paket dengan IP address Ethernet PC1. Lalu dilakukan de-enkapsulasi
2.     ICMP proses menerima pesan ICMP Echo Request
1.     ICMP proses membalas Echo Request dengan mengubah tipe ICMP menjadi reply
Layer 2
1.     MAC address didalam frame dicocokkan dengan MAC address penerima, jika tidak cocok maka frame dihancurkan
2.     Jika cocok maka dilakukan dekapsulasi PDU yang ada didalam frame

1.     Next-hop IP address hanya satu (unicast). Proses ARP mencari IP address didalam tabel ARP
2.     Proses ARP menambahkan MAC address tujuan yang ada didalam frame ke dalam tabel.
3.     Device melakukan encapsulasi PDU kedalam frame Ethernet

Layer 1
1.     Fastethernet PC1 menerima frame
1.     FastEthernet mengirim frame



Event 8:

In
Out
Layer 2
1.     Mencari MAC address didalam MAC table Switch
1.     Switch memilih port
Layer 1
1.     Fastethernet Switch menerima frame
1.     Fastethernet Switch mengirim frame



Event 9:


In
Out
Layer 3
1.     Mencocokkan IP address tujuan yang ada didalam paket dengan IP address Ethernet PC2. Lalu dilakukan de-enkapsulasi
2.     ICMP proses menerima pesan ICMP Echo Reply
3.     Ping proses menerima pesan Echo Reply

Layer 2
4.     MAC address didalam frame dicocokkan dengan MAC address penerima, jika tidak cocok maka frame dihancurkan
5.     Jika cocok maka dilakukan dekapsulasi PDU yang ada didalam frame



Layer 1
2.     Fastethernet PC2 menerima frame

PACKET TRACER MENGGUNAKAN HUB



Event 1:

In
Out
Layer 2

1.     Proses ARP membuat request untuk IP Address target
Layer 1

1.     FastEthernet mengirim frame




Event 2:

In
Out
Layer 1
1.     Port 1 dmenerima frame

1.     HUB mengirim frame ke semua Port kecuali Port 1




Event 3:

In
Out
Layer 2
1.     MAC target sesuai dengan MAC yang ada di port
2.     Dilakukan dekapsulasi PDU dari frame Ethernet
3.     IP Address yang diminta tidak cocok (PC0)
4.     IP Address yang diminta cocok (PC2)
1.     Proses ARP menjawab request dengan menautkan MAC Address
2.     Dilakukan enkapsulasi PDU pada frame Ethernet
Layer 1
1.     Fastethernet menerima frame
1.     FastEthernet mengirim frame



Event 4:

In
Out
Layer 1
1.     Port 2 menerima frame

1.     HUB mengirim frame ke semua Port kecuali Port 2




Event 5:

In
Out
Layer 2
1.     MAC target tidak sesuai dengan MAC yang ada di port (PC0)
2.     MAC target sesuai dengan MAC yang ada di port(PC1)
3.     Dilakukan dekapsulasi PDU dari frame Ethernet(PC1)
4.     Mengupdate ARP tabel dengan informasi yang diterima (PC1)
1.     Melanjutkan proses ICMP yang ditunda
2.     Mengenkapsulasi PDU ke frame Ethernet
Layer 1
1.     Fastethernet menerima frame
1.     FastEthernet mengirim frame



Event 6:

In
Out
Layer 1
1.     Port 1 dmenerima frame

1.     HUB mengirim frame ke semua Port kecuali Port 1




Event 7:

In
Out
Layer 3
1.     IP Address dari tujuan paket cocok.
2.     Proses ICMP menerima Echo request
1.     Proses ICMP menjawab Echo request
Layer 2
1.     MAC target tidak sesuai dengan MAC yang ada di port (PC0)
2.     MAC target sesuai dengan MAC yang ada di port (PC2)
3.     Dilakukan dekapsulasi PDU dari frame Ethernet (PC2)
4.     IP Address yang diminta cocok (PC2)
1.     MAC Address tujuan ada di tabel ARP
2.     Proses ARP mengeset MAC Address tujuan
3.     Dilakukan enkapsulasi PDU pada frame Ethernet
Layer 1
1.     Fastethernet menerima frame
1.     FastEthernet mengirim frame



Event 8:

In
Out
Layer 1
1.     Port 2 menerima frame

1.     HUB mengirim frame ke semua Port kecuali Port 2




Event 9:

In
Out
Layer 3
1.     IP Address tujuan dari paket cocok dengan IP Address dari perangkat.
2.     Proses ICMP menerima pesan balasan Echo
3.     Proses Ping menerima pesan balasan Echo

Layer 2
1.     MAC target tidak sesuai dengan MAC yang ada di port (PC0)
2.     MAC target sesuai dengan MAC yang ada di port(PC1)
3.     Dilakukan dekapsulasi PDU dari frame Ethernet(PC1)
4.     Mengupdate ARP tabel dengan informasi yang diterima (PC1)

Layer 1
1.     Fastethernet menerima frame





Read More