Saturday, October 12, 2013

Istilah-Istilah dalam Android

// // Leave a Comment


Rangkuman Tutorial ini untuk memudahkan pemahaman mengenai istilah dasar dalam Android. Terutama ditujukan buat pemula ( newbie ) di Android atau yang merasa masih newbie atau nubitol seperti penulis. Android  adalah sistem operasi besutan Google yang sekarang sedang marak di pasaran smartphone, tablet, dan aplikasi-aplikasinya. Karena sistem operasi ini bersifat free dan open source, untuk memaksimalkan penggunaan device android, penggunanya dituntut untuk setidaknya mau belajar teknologi.


Beberapa istilah dasar yang perlu diketahui oleh pengguna android


1. Versi Android

Seperti halnya Operating System sering disingkat dengan OS, Android pun memiliki versi-versi yang selalu mengalami penyempuranaan atau penambahan fitur. Nama yang digunakan pada tiap versi OS mengacu pada dessert (makanan penutup) sesuai urutan abjad.

ApplePie (versi 1.0)
Banana Bread (versi 1.1)
Cupcake (versi 1.5)
Donut (versi 1.6)
Eclair (versi 2.0/2.1)
Froyo (versi 2.2)
Gingerbread (versi 2.3)
Honeycomb (versi 3.x)
Ice Cream Sandwidch (versi 4.0)
Jelly beans (versi 4.1.x-4.3.x)


2. ROM (Read Only Memory)

Memory yang bersifat hanya dapat dibaca saja dalam operasi normal sebagai tempat menyimpan firmware dan file-file OS. Ketika device dimatikan, isi memori tersebut tetap tersimpan.

3. RAM (Random Access Memory)

Memory yang bersifat dapat dibaca dan ditulis dalam operasi normal sebagai tempat menyimpan proses aplikasi yang sedang berjalan. Ketika device dimatikan, isi memori tersebut hilang.

4. Firmware

Istilah firmware lebih mengacu kepada pengembangan versi OS yang terpasang. Contohnya di Andromax U LE ada tiga versi stock firmware sampai saat ini yang telah dikembangkan. Yaitu versi 1.0f, 1.0g dan 1.0h. Lokasi dari firmware adalah di lokasi ROM. Source dari firmware dapat berupa Stock ROM atau Custom ROM.Untuk mengetahui versi OS yang terpasang dapat dilihat di system Setting --> About Phone --> Build Number/Baseband version.

5. Stock ROM

Sistem OS resmi yang dibuat oleh produsen device.

6. Custom ROM

Stock ROM yang dimodifikasi oleh developer-developer independent, salah satu contoh custom rom adalah rom yang dikeluarkan oleh cyanogen mod.

7. Flashing

Proses menginstall firmware stock / custom ROM pada device. Proses Flashing dapat menggunakan tools aplikasi pada komputer seperti odin untuk Samsung, adb, dan fastboot, atau langsung dari device dengan menggunakan stock recovery atau custom recovery.

8. ADB (Android Debug Bridge)

Command line tool pada komputer agar bisa berkomunikasi dengan device atau emulator android atau dengan kata lain menjembatani PC dengan android device via command line. Terletak pada folder /platform-tools/ di direktori Android SDK.

9. Fastboot

Mode yang mirip dengan bootloader, dimana kita bisa memflash komponen low-level ke telepon kita.

10. Recovery

Fasilitas untuk mengembalikan / recovery dari system. Terdapat dua jenis :
  • Stock Recovery
Recovery bawaaan dari vendor device.
  • Custom Recovery
Recovery yang sudah dikembangkan oleh pengembang independent device. Salah satu yang terkenal dan banyak digunakan adalah CWM Recovery (ClockWork Mod). Aplikasi ini asalnya dibuat oleh Koush, untuk mengatur ROM di hp Android. Banyak kegunaan CWW ini salah satunya untuk membackup dan restore aplikasi, menghapus (wipe) data di sistem dan di cache (Dalvik). Biasanya diperlukan untuk menginstall (flashing) ROM baru atau mengembalikan ke stock ROM.

Di Andromax U LE menu recovery dapat diakses dengan jalan power off device.Setelah device mati, Tekan dan tahan bersamaan volume+ dan power button sampai muncul gambar robot hijau.
atau menginstall aplikasi dari pihak ketiga melalui play store seperti quick boot ( root )

11. Root

Tindakan memberikan akses super user pada pengguna dan aplikasi-aplikasi yang membutuhkan akses super user. Setelah device di-root, akan muncul sebuah aplikasi bernama Superuser. Sebagian vendor akan menghilangkan garansi setelah di root, sehingga  ketika mau klaim garansi harus di-unroot atau di flash ulang saja dengan stock firmware.

12. Kernel

Fungsi utama Kernel adalah sebagai jembatan antara Operating System (OS) dan hardware. Dengan kata lain, kernel berfungsi sebagai penghubung antara sofware dengan hardware. Dalam konteks device Android, kernel juga menyimpan informasi driver untuk hardware. Kernel bisa diganti dengan proses flashing untuk meningkatkan performa hardware Android, misalnya overclock, memaksimalkan kemampuan suara, grafis dan lain-lain.

13. Bootloop

Keadaaan dimana proses booting suatu device terhenti dan tidak bisa masuk ke homescreen.

14. Build.prop

Merupakan file konfigurasi hardware dan OS Android.

15. Busybox

Kumpulan command-command linux shell yang dipakai di sistem Android. Tool ini perlu ditambahkan agar dapat meningkatkan kemampuan device dalam menjalankan perintah-perintah linux shell.

16. Init.D

Folder init.d adalah sebuah folder yang terletak di folder etc. Folder init.d berfungsi sebagai folder file-file yang digunakan oleh busybox untuk menjalankan script-script pada Android. File tersebut lah yang sering disebut script. Script yang biasa ditaruh pada folder init.d biasanya berupa Tweaking system, overclock dan lain sebagainya. Urutan proses dilakukan mulai dari nomor yang terkecil nama script yang diletakkan dalam folder tersebut. Init.D hanya dapat dijalankan setelah busybox terinstall secara baik.

17. AOSP

Android Open Source Project. Saat kita mengatakan bahwa Android itu open source maka kita merujuk pada hal ini, tempat dimana source code untuk Android berada dan bisa diunduh serta dipakai oleh siapapun.

18. APK (Android Package)

ekstensi file/jenis file installer dalam aplikasi android.
Untuk aplikasi system biasanya berada di /system/app
Untuk aplikasi tambahan bisanya berlokasi di /data/app

19. Framework

Tampilan-tampilan dasar pada firmware, seperti battery bar, signal bar, notification bar dapat dicustom dengan mengedit file framework-res.apk dan twframework-res.apk pada folder /system/framework. Dibutuhkan akses superuser,  kesalahan proses edit dapat mengakibatkan bootloop. 

20. Factory Reset

Reset ini hanya akan menghapus app data, setting aplikasi, dan user information. Factory reset dapat dilakukan pada Settings>Privacy> Factory Data. Factory reset akan mengakibatkan:

Menghapus contact, sms, pengaturan aplikasi, user accounts, aplikasi-aplikasi yang sudah diinstall oleh user, termasuk root
tidak mengubah file system (framework, bootanimation, dkk)

21. Hard Reset

Mengembalikannya ke kondisi awal ROM (virgin) sesuai firmware yang terpasang. cara hard reset pada tiap device berbeda-beda dengan kombinasi tombol tertentu. WARNING!! begitu kode dimasukkan, proses hard reset akan langsung berjalan dan tidak dapat dicancel. hard reset akan mengakibatkan:

menghapus contact,sms,pengaturan2 aplikasi,user accounts,aplikasi-aplikasi yang sudah diinstall oleh user, termasuk root, mengembalikan aplikasi-aplikasi awal ROM, mereset file system

22. Overclock

 Membuat suatu perangkat untuk berjalan di kecepatan yang lebih tinggi daripada ketentuan pembuat perangkat tersebut. Prinsipnya adalah membuat performa lebih tinggi. Tetapi perlakuan ini beresiko menyebabkan kestabilan sistem yang berkurang sampai rusaknya peripheral device yang dioveclock. Overclock biasanya dipraktekkan oleh para pengguna untuk “memaksa” periferal device bekerja diatas kemampuan standar yang ditentukan pabrikannya dengan tujuan akhir untuk meningkatkan performa kerja device.

23. Brick

Kerusakan pada android akibat kesalahan flashing, misal kehabisan baterai saat proses flashing melalui recovery, kabel lepas saat di tengah-tengah proses flash, atau pc mati mendadak, atau program flashing not responding. Tandanya adalah device matot alias mati total. solusi: di service  atau mencoba tools untuk unbrick. 

24. Android SDK (Software Development Kit ) 

Tool-tool melalui PC yang berguna untuk mengembangkan aplikasi di atas android

25. FC (force close)

Keadaan ketika suatu applikasi yang mendadak mati/error.

26. Tweak

Fasilitas (utility) yang tersedia pada sistem operasi atau proses yang dapat mengoptimalisasikan kinerja sistem operasi.

27. Odex / Deodex

File .odex adalah file .dex yang sudah dioptimalisasi atau sudah mengalami pre-compile untuk kemudian dijalankan di firmware tertentu saja. Deodex adalah proses mengembalikan kembali file .dex yang sebelumnya sudah dioptimalisasi (.odex) menjadi file .dex.
Deodex memungkinkan proses pengeditan APK file menjadi lebih mudah.
keuntungan Odex ketika proses booting lbh cepat dari deodex. Kelemahan Odex lebih sulit untuk dimodifikasi.

28. MEID & IMEI

MEID dikenal untuk sistem CDMA, kepanjangan Machine ID. Dalam MEID tersebut juga terdapat data ESN ( Engine Serial Number ). Kegunaan utamanya adalah sebagai identitas untuk device. MEID dan ESN berupa nomor unik yang dibuat dengan suatu ketentuan tertentu dan tidak mungkin sama. Fungsi utama mencegah adanya cloning terhadap nomor inject yang dimasukkan ke suatu device.

IMEI dikenal untuk sistem GSM, singkatan dari International Mobile Equipment Identity. Berfungsi sebagai identitas suatu device GSM.

Langkah mengganti MEID atu IMEI sebenarnya ilegal secara hukum, tetapi dalam kasus ketika mengalami brick, kalau tidak kita ganti, MEID dan IMEI device akan tidak sesuai sesuai dengan kardus atau label di belakang baterai. Kalau operator melakukan blokir berdasarkan imei dan MEID yang yang sedang aktif dipergunakan, device tersebut tidak akan bisa kita pergunakan. Sehingga bisa dilakukan pemblokiran terhadap device tersebut.

===================================================
Kalau ada yang kurang pas mohon dibantu koreksi.
Silahkan di share kalau dirasa bermanfaat.

Thanks to Wathroni Indratno.



0 comments:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan kata-kata yang baik, kritik yang membangun dan saran yang sopan. Agar tercipta kerukunan di dunia maya ini. :D

Terima kasih sudah mengunjungi blog saya. :)